Memorable Bangli, It's About Nature, Cake and Love

28.12.11 0 komentar
Bagi orang-orang yang hobi berpergian, mungkin akan menganggapku sebagai orang yang aneh karena selama hampir 22 tahun tinggal di Bali, tapi aku tak tahu daerah luar biasa yang disebut Bangli.

Apa yang sebenarnya membuat Bangli ini istimewa? Bangli adalah satu-satunya Kabupaten di Bali yang tidak memiliki pantai. Tidak selayaknya kawasan wisata yang dimiliki Bali, Bangli tidak menyuguhkan pemandangan terik berpasir putih atau pohon kelapa yang melambai-lambai. Bangli menyuguhkan udara dingin yang penuh dengan pemandangan hijau berbukit, gunung, embun, danau dan juga pemandian air hangat.




















Tujuan pertama kami adalah Penglipuran. Penglipuran adalah sebuah desa yang memiliki deretan rumah yang tersusun rapi dan memiliki struktur bangunan yang sama. Rumah-rumah di dusun ini memiliki arsitektur layaknya rumah khas Bali dan itulah satu-satunya ciri khas tempat wisata ini. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 7000,- kami akhirnya menjelajah jalan setapak yang bersih dan sepi. Saat kami menyusuri jalan tersebut, saya pikir rumah-rumah di kanan kiri itu tidak dihuni karena suasananya yang ama sepi, tapi ternyata di sana ada yang buka dagangan layaknya kumpulan-kumpulan rumah lainnya.

Kemudian, layaknya wisatawan pada umumnya, berendam di air panas di cuaca sedingin Bangli itu adalah salah satu daftar traveling yang saya dan teman-teman saya miliki. Saya bersama teman-teman satu stase di Rumah Sakit Jiwa Bangli yang terdiri dari Arym, Dayu Diah, Agus Suwiryawan, Scania, Yin dan Kak Sagung Dewi pergi ke pemandian air hangat yang berada di kaki bukit (yang saya ngga tahu namanya). Pokoknya bukit itu masih di kawasan gunung Batur. Sayangnya, acara kami batal karena tiba-tiba ada hujan. Percayalah, udara yang biasanya sejuk menjadi dingin berkali lipat karena hujan. Karena tidak tahan di mobil (maunya menunggu hujan reda), akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke sebuah Restoran Apung yang letaknya tak jauh dari sana. Seperti namanya, restoran itu memiliki beberapa bangunan terbuat dari kayu dan mengapung di atas danau.

Saat itu masih hujan gerimis, namun ketika kami melihat view yang begitu mempesona, kami tidak tahan untuk tidak mengambil gambar meskipun hujan-hujan, narcis tetep!


Setelah puas makan ikan bakar, plecing kangkung dan omlete (hahaha, kombinasi yang aneh bukan?) ditambah segelas teh hangat, kami dengan berat hati melanjutkan perjalanan kami yaitu kembali ke mes Rumah Sakit. Tapiiiii, bukan kami namanya jika tidak ada sudden planning! Di tengah perjalanan pulang, kami pun merencanakan untuk pergi ke Kakiang Bakery, yaitu sebuah bakery+resto yang terkenal merogoh banyak kocek, terletak di Gianyar yang dari tempat kami menempuh jarak 1 jam perjalanan.

Saat itu sudah malam, tapi keinginan untuk mencicipi segala macam makanan pencuci mulut di sana membuat kami tak kuasa untk bertahan, jadi sampailah kami di sana sambil membawa keributan XD






Hmm, dengan berakhirnya sesi foto-foto di Kakiang Bakery, berakhir pula petualangan kami. Sungguh satu malam yang yang menyenangkan. Bagi saya, kemana pun tujuannya, jika bersama teman-teman saya, semua perjalanan akan terasa seru dan hidup. Love you my friends!

0 komentar:

 

©Copyright 2011 Happily Ever After | TNB