What is The Meaning of October 12th 2010 ?

15.10.10 5 komentar


Kadang kala kita ngga nyangka ya kalau kita sering tanda tangan kontrak ama yang namanya Dewa Sial? Kok saya tiba-tiba ngomong gitu sih? Because I did it all day. Bukan bermaksud pamer dan hey, siapa sih yang mau pamer kesialan? Yang enak sial itu dibuang. Ya kan, Bung? (Saya ngga main-main bahkan saat saya sedang mengetik tulisan ini pun saya sedang mengalami hal sial. Tahu ngga apa? Masa seorang sohib cowok bilang dia mau bunuh diri). Stress! I am freaking tired of this mess. Holly sh*it.

Tuhan salah Ayu apa, ya? Kok bisa seharian penuh Ayu mengalami hal apes bertubu-tubi? Maka, dari jeritan hati yang terdalam, saya akan menuturkan semua kesialan ini.

Kemarin malam, alergi saya kumat. Entah karena terlalu banyak begadang (selama empat hari empat malam saya harus begadang serta makan ngga teratur demi sebuah hasil ujian yang memuaskan, terbayar sih, cuma ada efek sampingnya: "saya kelelahan"). Akibat alergi kumat, hidung dan tenggorokan saya mengalami inflamasi (bengkak) jadinya susah nafas, susah makan, susah tidur (kalau saya menyebutnya Trias Menyebalkan Dalam Hidupku). Dan perlu Anda semua tahu bahwa malam itu saya harus membelikan teman laki-laki saya (kalo dibahasa Inggris-kan jadi boyfriend :siul) saya buku yang katanya ngga ada di kotanya. Oleh karena itu saya terjebak macet. Mana lagi hujan yang sangat deras membuat semua pakaian saya basah saat harus keluar dari mobil menuju ke toko buku.

Kisah sedih saya belum berakhir di petualangan pertama. Saat saya dan adik saya (Milda) pulang kami kelaparan dan akhirnya memutuskan untuk membeli sesuap makanan. Jadi kami memutuskan untuk membeli bakso ikan eh ternyata dagangnya tutup. Mentok-mentoknya kita nangkring di sebuah resto fast food yang ngakunya jagonya ayam.

Perjalanan makan yang tidak mengenyangkan ternyata juga bukan akhir kesialan saya. Esoknya (hari ini), saat saya terbangun dengan kepala pusing oleh sebuah nada dering yang familiar (The Climb-nya Miley Cyrus) ternyata adalah sebuah panggilan di hari libur. Saya harus bergegas ke kampus untuk bawain kakak saya kamera (buat Yudisiumnya). Bisa-bisanya lupain kamera di hari sepenting ini (perlu digarisbawahi yang namanya parkir di gedung FK Universitas Udayana itu sama kayak susahnya kita nelen serabi utuh sambil khayang). Intinya, saya ngga dapet parkir malah kena damprat satpam. Untung ada dua malaikat yang mau mengantarkan kamera saya ke lantai 4 gedung FK.

Dalam perjalanan pulang, saya kelaparan, belum sarapan, belum mandi dan ngga punya uang. Jadinya saya pergi ke automatic teller machine (ATM) terdekat. Saya dapet antrian kedua setelah seorang bapak pendek dengan gaya layaknya pengusaha. Dan tahukah Anda, saya berdiri di luar box ATM hampir 15 menit. Kalau aja saat itu bukan terlalu pagi buat cari masalah, sudah kugedor thu bapak sambil sekalian ngajarin gimana caranya make ATM biar di dalem ngga bingung sendiri.

Sampai di rumah, akhirnya saya cuma makan nasi kuning+mie instan disertai minuman jeruk. Perut melilit dan yang bisa saya lakukan hanya meratapi nasib sambil nonton The Woman Who Still Want to Marry. Bayangkan kawan, siapa yang menyangka hanya film itu saja yang membuat saya bahagia sepanjang hari ini? Tapi setidaknya saya bahagia karena ada juga film Korea yang bisa mencuri hati saya, meskipun hanya dengan alasan simpati. Pokoknya filmnya lucu+menghibur dan recommended. Mau ngajak ibu nonton ah kapan-kapan, kan bunda saya penggemar Kim Bum ^_^

ini salah satu adegan film still marry me

Setelah itu, dia yang namanya tidak boleh disebutkan (berinisial BF=boyfriend) mengirimi saya sms buat segera mengirimkan buku yang sudah saya belikan kemarin. Dengan setengah hati meninggalkan Kim Bum, maka saya pun berangkat ke tempat pengiriman barang terdekat. Sampai di sana, saya menuliskan alamat yang dituju dan ketika tiba saatnya membayar sejumlah ongkos kirim, hal yang paling memalukan di hari ini pun tercipta. Saya lupa bawa dompet! Dengan menebalkan muka serta memotong semua saraf malu saya, dengan polosnya saya minta izin untuk pulang buat ngambil dompet. Tahu ngga sih perjalan saya dari tempat itu ke rumah perlu waktu sedikitnya 7 menit? Jadi kemungkinan saya berada di jalan lagi adalah 20 menit dengan percuma. Poor me. Hey yang berinisial BF. Pokoknya kalau kamu ngga balas semua usahaku pakai cinta kupecat kamu jadi pacarku *mahaf curcol belaka.

Back To Topik, sore hari saat saya ingin kembali mengisi waktu luang saya dengan menulis di Blog, saat itulah saya membuka laptop baru saya (cie cie suit suit, traktiran!), dan yang terjadi adalah kabel roll saya mati. Saya berpikir "Adaaaaaa aja yang mengganggu kesenangan saya!" Ckckck. Kayaknya saya lagi dimusuhin Shasiki Warashi (dewi keberuntungan a la Jepang) deh.

Dan lagi pas keluar buat beli kabel roll doank. Saya harus 4 kali bolak balik minimarket gara-gara di sana ngga ada tempat nyoba thu roll dan ternyata roll pertama wafat. Damn! Mana diliatin tetangga lagi, dikirain banci tampil seliweran depan rumah mereka apa?

Yahhh, begitulah kisah sedih saya di hari ini. Semoga dengan menulis segala pengalaman buruk saya, pengalaman itu bisa saya tularkan kepada yang membaca. Hahahaha, horor amat, becanda, kawan. Semoga hari kita esok berawal dengan indah, berjalan dengan indah, berakhir dengan indah. Hiahaha.

5 komentar:

  • Anonim mengatakan...

    kesialan ya terjadinya kalau qta mikirnya yang negatif2,mikirnya sial melulu

    pernah baca buku the secret kan nek??semua teorinya dibahas disana :D

    semangat yaa,
    semangat ujian
    semangat kkn
    semangat koas :D

 

©Copyright 2011 Happily Ever After | TNB