Psychiatric, A Whole New World

19.12.11 2 komentar

Berbicara tentang psikiatri, pikiranku pasti langsung tertuju pada sebuah film yang mempunyai makna dan alur seindah judulnya, "BEAUTIFUL MIND". Film ini selalu membuat saya bercermin. Tapi bukan bercermin dalam artian sebenarnya, tapi bercermin dengan kehidupan yang dimiliki oleh orang lain.

Tidak semua orang memiliki hari-hari yang biasa seperti saya, tidak semua orang dengan mudah melakukan aktifitas seperti blogging ini seperti saya. Tak sedikit orang-orang yang memiliki kekhususan dan tak mampu melihat dunia seperti proyeksi yang orang normal lihat. Seperti John Nash, tokoh di film Beautiful Mind ini.

John Nash selalu menginspirasi saya tiap kali saya merasa terpukul dan ingin mundur dalam suatu kompetisi. Yah, hidup itu kompetisi kawan, jika kita selalu mengambil langkah mundur tiap menghadapi hidup, then go die!

Lalu, ada apa dengan psikiatri? Apakah karena menonton film ini saya jadi berniat untuk melanjutkkan kuliah dan mengmbil jurusan psikiatri? Jawabannya "tentu saja!" Saat semester 6 saya benar-benar menggebu-gebu untuk belajar dan memahami ilmu jiwa dan terbukti saya sangat menyukai ilmu jiwa itu. Tapi, bukan cita-cita namanya jika mampu diraih tapa halangan. Adaaa saja yang menghalangi minat saya memperdalam ilmu jiwa, mulai dari selera dosen yang tak kalah nyentrik dengan pasiennya, keberuntungan yang mungkin bukan menjadi bagian dari diri saya, hingga faktor pasien yang membuat saya berpikir "Ah! Sepertinya saya ngga cocok jadi psikiater".

Dan kali ini, lagi-lagi saya dihadapkan dengan yang namanya "ILMU JIWA" Bedanya kali ini saya sangat antusias mendalami ilmu ini karena spektrumnya lebih semit yaitu ilmu jiwa anak. Lho memangnya anak kecil bisa gila?

Eitss!! Jika kalian berpikir ilmu jiwa hanya sebatas orang gila maka mulai sekarang harus merubah mindset kalian. Ilmu jiwa itu sangat luas dan telah berkembang berabad-abad lamanya =) 

Apa yang menarik perhatian saya di ilmu jiwa anak ini? AUTISME Itulah yang memanggil sanubari saya untuk kembali mempelajari ilmu jiwa.

Lalu, Apa sih istimewanya autisme dibandingkan penyakit jiwa anak yang lain?

Hmm, curhat dikit nih. Adik sepupu saya, mungkin memang karena memang takdir Tuhan, mendapat kekhususan yag dinamakan autisme. Adik sepupu saya lahir dari seorang ibu yang menderita hipertiroid. Gejala utama yang dialami oleh adik saya itu seperti orang bisu dan tuli dan tidak bisa diam. Saya kira adik sepupu saya ini kena ADHD tapi ternyata diagnosisnya tegak sebagai autisme. Berbekal rasa penasaran dan tekad "suatu saat nanti saya bisa menyembuhkan pasien autisme" maka saya mulai tertarik mempelajari ilmu jiwa lagi.

Tapi, seperti yang saya bilang sebelumnya, bukan cita-cita namanya jika tanpa halangan. Kikiki, banyak aral rintangan membentang saat saya mulai tertarik belajar ilmu jiwa lagi. Afufufu...

Ohya, ini adalah hasil ingatan sederhana saya setelah belajar sedikit tentang autisme.

2 komentar:

  • yuiayumisakurai mengatakan...

    saya kaget dengan komentar Anda, Iskandar XD
    ini postingan yang menurut saya sangat tidak diinginkan untuk dibuat tapi ternyata mendapat respon, terima kasih :)
    Jujur, saya sendiri punya masalah kejiawaan kok ;) Namanya OCD (obssesive-compulsive disorder)
    Setiap orang mungkin punya kecendrungan memiliki penyakit jiwa lho, seperti yang saya bilang ilmu penyakit jiwa itu luas, hanya saja tidak bermanifestasi hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

 

©Copyright 2011 Happily Ever After | TNB