What I am Here For?

25.1.11 2 komentar


Saya kecewa! Kenapa akhir-akhir ini seolah keberuntungan tidak pernah berpihak kepada saya? Saya sudah berusaha mati-matian melakukan kegiatan apapun semaksimal mungkin, tapi yang saya dapat tidaklah sesuai harapan saya. Seolah-olah tenaga saya aus dan ngga bisa te-recharge lagi.

Ketidaksetimpalan yang berulang-ulang ini membuat pribadi saya terkikis, seolah-olah tak ada lagi motto "hard work must be regarded" dalam hidup saya. Saya juga ingin dihargai, sama seperti saya menghargai mereka, tapi kenapa yang terjadi malah saya terlihat seperti orang bodoh yang hanya bisa dimanfaatkan?

Saat ini, emosi saya diuji. Saya lelah dan ingin menghentikan segala motivasi dan aktivitas, tapi ituhanya akan membuat masalah baru muncul. Kalau saya berdiam diri, orang-orang di sekitar akan berpikir "santai sekali hidupnya".

Sebenarnya, aku hidup untuk apa? Untuk siapa? Bahkan alasan mengapa aku hidup untuk diriku sendiri saja tidak kupunya. Aku seperti orang yang kehilangan jati diri, emotionless, aku sudah lelah untuk marah dan kecewa. Kini aku diam, akankah dunia di sekitarku yang akan bergerak menghiburku?

2 komentar:

  • merry go round mengatakan...

    Dear Ayu...

    Wajar kalau kamu kecewa, cuma mungkin mindset "hard work must be regarded" dapat diganti atau dilihat dari perspektif yang berbeda.

    Suatu hari nanti, saat semuanya telah berlalu dan kekecewaan kamu terobati, pasti kamu bisa melihat 'masa-masa sekarang' ini sebagai sebuah fase dari proses kehidupan. Sebuah masa dimana kamu belajar untuk mengelola rasa kecewa dan belajar dari kegagalan. Paling tidak, dengan menghadapi runtutan kegagalan kamu bisa memilah yang mana yang dapat dihindari agar tidak gagal lagi.

    Dan daripada kamu berpikir orang di sekitar akan berkata "santai sekali hidup saya" mungkin perspektifnya dapat diganti seperti ini. Orang lain tidak peduli saya mau maju atau malas-malasan. Saat saya terjatuh dalam kubangan kekecewaan terlalu lama atau saat saya bermalas-malasan maka orang lain sedang berlari mengejar impian atau tujuan hidupnya masing-masing. Berapa banyak waktu yang telah terbuang?

    Aku ngga maksud untuk nasihatin looohh.. cuma aku juga (dan semua orang pasti) pernah ada dalam kondisi seperti itu. Jadi, kamu ngga sendiri sayang :)

    Semangat ya.

  • yuiayumisakurai mengatakan...

    Huhuhu, kalo baca pesennya kak Ocha entah kenapa seolah dapet secercah cahaya lagi buat bangkit.

    Emang bener ya, orang lain belum tentu bilang apa yang seperti yang ayu bayangkan, bisa saja mereka cuma tidak peduli saya mau malas-malasan atau ngga peduli dengan diri sendiri (jadi merasa tersentil).

    Hiks-hiks-hiks

    Memang hanya keledai yang bisa jatuh ke kubangan yang sama, tapi orang apa ngga punya kesempatan ketiga buat memperbaiki kesalahan yang kedua ya? Kadang-kadang I need 2 more chances :(

    *motto hidup yang aneh :D

    makasi ya kak Cha buat pesennya, bakal ayu inget buat dipertimbangkan tiap melangkah :)

 

©Copyright 2011 Happily Ever After | TNB